Situbondo Kota: Magnet Inovasi Regional, Rahasia Desa Digital dan UMKM Dieksplorasi oleh Pasuruan
SITUBONDO – Kantor Kecamatan Situbondo Kota, Kabupaten Situbondo, sekali lagi menegaskan posisinya sebagai laboratorium inovasi bagi daerah lain di Jawa Timur. Jumat (7/11/25) menjadi saksi ketika rombongan pejabat dari Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, berbondong-bondong datang untuk melakukan studi tiru, mencari kunci keberhasilan Situbondo dalam dua sektor unggulan: desa digital dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dipimpin langsung oleh Camat Grati, Nanang M. Laksono, tim berjumlah 15 orang tersebut disambut hangat oleh Camat Situbondo Kota, Jupri Setyo Utomo. Tujuan kunjungan ini sangat jelas: Kecamatan Grati, dengan 14 desa di bawahnya, ingin meniru dan mengadopsi model yang sudah diterapkan Situbondo, terutama yang berkaitan dengan modernisasi layanan desa.
"Kami datang karena kami belum memiliki desa digital seperti yang sudah dicanangkan di Situbondo. Kami terkesan sekali dengan pemaparan Pak Camat Jupri, terutama setelah melihat peluncuran desa digital dan menu-menu fitur yang luar biasa," ungkap Camat Nanang penuh antusias.
Solusi Pembiayaan Desa Digital yang Tidak Bebani APBD
Salah satu poin penting yang berhasil didapatkan Tim Grati adalah mengenai aspek pembiayaan desa digital yang inovatif. Nanang M. Laksono menjelaskan bahwa mereka menemukan solusi cerdas dari Situbondo: aplikasi digital ternyata tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan didanai melalui Dana Desa.
"Ini yang nanti akan kami sounding (sampaikan) ke masing-masing desa. Aplikasi ini sangat dibutuhkan, dan skema pembiayaannya ternyata bisa diatasi di tingkat desa," jelasnya.
Menanggapi serius hasil studi ini, Camat Grati berencana mengirimkan tim personel khusus, yaitu Kepala Seksi PMD dan Kepala Seksi Pemerintahan, untuk kembali ke Situbondo. Misi mereka adalah belajar langsung dan lebih mendalam (magang) mengenai detail teknis implementasi sebelum diterapkan secara serentak di 14 desa di wilayah Grati.
Klinik 116 UMKM dan Pasar Perreng: Inspirasi Penggerak Ekonomi
Selain desa digital, rombongan dari Pasuruan juga terpikat oleh program pembinaan ekonomi kreatif di Situbondo.
Camat Jupri Setyo Utomo, yang merasa senang karena keberhasilan daerahnya menjadi sumber inspirasi, menjelaskan bahwa ketertarikan Grati berawal dari informasi yang mereka peroleh di media sosial dan internet. Mereka penasaran dengan program andalan seperti Klinik UMKM 116—sebuah konsep unik di mana 1 Aparatur Sipil Negara (ASN) membina 1 UMKM selama 6 bulan—serta sentra-sentra ekonomi lokal seperti Pasar Perreng dan Burnik City.
"Prinsip kami adalah berbagi. Kami sudah sampaikan semuanya, dan Alhamdullilah berjalan sesuai dengan ekspektasi mereka," ujar Camat Jupri.
Secara keseluruhan, Camat Nanang M. Laksono menyimpulkan hasil kunjungannya dengan satu kalimat tegas: "Di luar ekspektasi. Maksudnya, melebihi ekspektasi lah."
Sebagai penutup dari studi tiru komprehensif ini, rombongan Kecamatan Grati dijadwalkan melanjutkan kunjungan ke Sentra UMKM Pasar Perreng di malam hari. Kunjungan lapangan ini menjadi bukti keseriusan Grati untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat demi kemajuan ekonomi dan pelayanan digital di wilayah mereka.